Kebaikan untuk diri sendiri atau untuk orang lain
Setiap kebaikan yang kita berikan pada orang lain, sesungguhnya adalah kebaikan yang kita tanam untuk diri kira sendiri.
Wallahu a'lam.
Yang lorek itu kendi, yang merah itu saga. Yang molek itu budi, yang indah itu bahasa.
Rasulullah ﷺ bersabda: "Siapa yang membaca qul huwallahu ahad sampai akhir (Surah Al-Ikhlas) sebanyak sepuluh kali, maka akan dibangunkan baginya rumah di syurga." (Hadis Riwayat Ahmad)
"Barangsiapa yang bersolawat ke atasku sekali, niscaya Allah akan turunkan rahmat ke atasnya 10 kali ganda". (Hadis Riwayat Muslim)
Seperti sebuah hadis baginda Nabi Muhammad ﷺ: "Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (Hadis Riwayat Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad)
Sabda Nabi Muhammad ﷺ: "Barangsiapa yang suka diluaskan rezekinya dan ditangguhkan kematiannya, hendaklah ia menyambung silaturahim." (Hadis Riwayat Bukhari)
Tetapi Nabi Muhammad juga ada bersabda ﷺ: "Wahai ‘Abdullah bin Qois, katakanlah ‘laa hawla wa laa quwwata illa billah’, kerana ia merupakan simpanan pahala berharga di syurga." (Hadis Riwayat Bukhari)
Rasulullah bersabda ﷺ : "Barangsiapa yang mendoakan mukmin lelaki ataupun perempuan, niscaya Allah akan memberi pahala kebaikan dari setiap mukmin lelaki dan perempuan yang didoakannya. (Hadis Riwayat al-Thabarani)
Jika pintu kebaikan dibukakan untuk Anda, maka bergegaslah menuju ke sana. Karena Anda tidak tahu kapan pintu itu akan ditutup. (Khalid bin Ma'dan)
![]() |
Pagi selasa |
![]() |
Keindahan pagi, berehat seketika dari kesibukan urusan dunia. Gambar hiasan |
![]() |
bunga mekar di laman bonda. gambar hiasan |
Barang siapa mengetahui bahwa dunia ini adalah negeri tempat berlomba untuk meraih dan mengumpulkan amal shalih, dan ia pun mengetahui bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang dalam ilmu dan amal maka makin tinggi pula kedudukannya di surga kelak, maka ia tidak akan menyia-nyiakan waktu sedikitpun dan akan berusaha memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya, dan ia tidak akan melewatkan kesempatan sekecil apapun untuk berbuat baik. (Ibnu 'Aqil)
![]() |
'gambar hiasan' |
![]() |
sumber gambar |
Kebaikan menghidupkan cahaya dalam hati dan kekuatan dalam beramal. Sedangkan keburukan menyebabkan kegelapan dalam hati dan kelemahan dalam beramal. (al-Mu'tamir bin Sulaiman at-Taimi)