Pageviews

Memaparkan catatan dengan label Ibnu Qudzafah. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label Ibnu Qudzafah. Papar semua catatan

15 Jun 2016

Ibarat Terapung di Tengah Lautan

Ibarat Terapung di Tengah Lautan



Assalamualaikum dan selamat sejahtera

Ibarat terapung di tengah lautan, begitulah keadaan kita bila keseorangan tanpa sebarang bantuan. Hanyut kita sendirian tanpa panduan tanpa pedoman.  Hakikatnya kita sendiri jarang mengerti mengapa sampai begitulah sekali keberadaan kita.  Adakah kerana kesilapan sendiri yang kurang teliti atau kerana keegoan kita sendiri yang menebal dalam diri.  Falsafah hidup bila salah dimengertikan begitulah akan terjadi.  Ada ketika kita perlu ada sikap berlebih kurang dan bertolak ansur.

Ibarat terapung di tengah lautan

Petikan berikut mungkin ada manfaatnya buat insan yang mahu mengerti.

Ketahuilah! Sesungguhnya seseorang yang sedang terapung di tengah lautan di atas sebatang kayu tidaklah lebih membutuhkan (pertolongan) Allah dan kasih sayang-Nya daripada seseorang yang sedang duduk santai di dalam rumahnya bersama istri dan anak-anaknya. Jika Anda telah memahami hal ini dengan hatimu, maka bertawakallah kepada Allah seperti tawakalnya seseorang yang sedang tenggelam di tengah lautan, yang meyakini bahwa tidak ada sesuatu pun yang dapat menyelamatkannya kecuali hanya Allah Subhanahu wa ta'ala.  (Ibnu Qudzafah)

Semoga petikan di atas mampu memberi sedikit kesedaran dan ingatan kepada diri sendiri.

Terima kasih atas kesudian singgah baca dan tinggalkan komen untuk entri  Ibarat Terapung di Tengah Lautan.


16 Jun 2013

Keperluan tawakkal

Assalamualaikum dan selamat sejahtera




Ketahuilah! Sesungguhnya seseorang yang sedang terapung di tengah lautan di atas sebatang kayu tidaklah lebih membutuhkan (pertolongan) Allah dan kasih sayang-Nya daripada seseorang yang sedang duduk santai di dalam rumahnya bersama istri dan anak-anaknya. Jika Anda telah memahami hal ini dengan hatimu, maka bertawakalah kepada Allah seperti tawakalnya seseorang yang sedang tenggelam di tengah lautan, yang meyakini bahwa tidak ada sesuatu pun yang dapat menyelamatkannya kecuali hanya Allah Subhanahu wa ta'ala.  (Ibnu Qudzafah)